Dulu pada waktu aku masih SMP, hal utama dalam hidupku adalah untuk bersenang-senang. Karena emang masa-masa SMP masih tergolong kategori belum bisa berpikir dewasa apalagi untuk pacaran . .
Saat SMP aku duduk di bangku kelas 1 yang mana gue adalah pendatang baru dari kota. Sehingga gue tidak begitu mengenal anak-anak yang lain. Yang kukenal hanyalah satu dan kebetulan rumahnya deket dengan rumahku, yaitu Pero. Kalau mendengar nama emang kelihatan asing dan terkesan seperti keturunan bule, tapi ternyata justru sebaliknya dia yang bertubuh pendek berkulit hitam dan terkenal dengan sifat dablek (nakal). Walopun dia nakal tapi kalau urusan duit dia baik banget, secara dia kan anak kompeni . . ;)
Pada suatu hari, dia mengajakku pergi memancing ke sungai, karena gue belum tahu apa-apa soal mancing jadi tawaran mancingnya gue terima dan kami berdua pergi memancing tanpa seizing orangtua karena malah takut kena marah. Sebelum memancing Pero menyiapkan beberapa pakan (umpan) yang berbentuk cacing tanah, kecoak atau udang kecil . . .GUe gak ikutan ahh jijik !!! :o
Suasana memancing di daerahku terkenal rame dan juga sangat sepi kalau di siang hari karena kebanyakan memilih memancing pada sore hari. Selesai mencari umpan kami berdua menuju sungai sambil berjalan dibawah terik matahari yang panass. Karena saking panasnya gue dan Pero mampir dulu di warung untuk beli ES Teh
Selesai menikmati secangkir ES kami melanjutkan perjalan pergi ke sungai . . Setibanya disungai aslinya feeling gue udah mengatakan ada hal buruk yang akan terjadi but is just feeling aku berusaha melupakan perasaan takut itu dan mulai mendekati tepi sungai . .
Mungkin sungai yang ada didaerahku tergolong beda karena berbentuk rawa-rawa dan semak kayak hutan (pokoke medeni). Si Pero yang udah pengalaman dengan hal ini langsung menaiki perahu dan siap mendayung sampannya . .
Sebelum naik perahu gue Tanya sama si PEro :
“Per nanti gimana kalau perahunya oling atau bocor masak kita mati duluan ??”
Dia jawab : “Gak bakalan gue kan pintar renang lagian gak mungkin perahu bisa oling.”
Sambil deg-deg an gue naiki perahu tadi dan duduk bersila di dalamnya . . .
Bagi yang pertama kali naik perahu pasti merasa aneh dan takut saat perahu itu berjalan, seperti gue yang gak berani tolah-toleh dan hanya diam seperti patung , ,
Akhirnya perahu berhenti di tempat yang kata si Pero banyak ikannya. Inilah waktu yang kutunggu cari ikan sambil menikmati angin sepai sepoi dibawah rawa-rawa yang banyak nyamuk disana . . . huhh :f
Setelah beberapa tempat kulalui dengan perahu itu . . .
Rasa takut yang tadinya membuatku diam, kini mulai terlupakan . Gue menjadi ketagihan memancing diatas perahu itu saat dapet ikan lumayan gede walopun gak segede ikan paus tapi cukuplah buat isi perut . . :D
Kami berdua benar-benar merasa senang saat itu dan gak terasa waktupun sudah mulai sore . . . Karena ikan yang kami dapat sudah banyak maka si Pero membalikkan perahunya untuk menuju pulang,
Sebelum Pero mendayung perahunya, aku disuruh untuk mengangkat “alat pemberat” yang digunakan pada saat perahu itu berhenti agar perahu tidak terbawa oleh arus . . .
Dan juga melepas tali yang nyangkut di tiang . .
Sambil berdiri gue menarik tali pemberat itu dan emang berat banget . . Dalam feeling gue ada hal aneh yang gue rasa, yaitu seperti ada sesuaru yang menyangkut pada tali sehingga tali tak bisa kutarik akhirnya posisi gue yang tadinya jongkok malah jadi jengking (kayak orang rukuk ). Tapi berhasil juga akhirnya, sekarang tinggal nyopot tali yang nyangkut di sebuah tiang kayak bendera.
Sambil mulutku bersiul-siul menyanyikan lagu Dewa tiba tiba perahu tadi berjalan terbawa oleh arus dan gue bener-bener panic saat itu, ntah apa yang akan terjadi gue cuma bisa pegang tiang tadi sehingga tubuhku yang tadinya berdiri sekarang miring 45 derajat seperti 2x lipat meringnya menara Eiffel , dan si Pero cuma terpana ngeliatin gue dan dia juga sempet ingin nolong tapi . . . .
Sambil gue berteriak: “ E . . ee… eee ….perrr perr peerrroooo tollongggin . . . . “
geByyyyuuuuurrrrrrrrrrrr . . . akhirnya gue nyemplung ke dalem sungai yang mengeriakan dan dalem itu , , hanya dalam hitungan detik semua begitu cepat terjadi . .
Tuhan masih berbaik hati kepadaku, karena saat gue nyegur ke sungai, untungnya tanganku segera memegang bagian samping dari perahu . . . karena kalau seandainya posisi gue jauh terpelanting dari perahu maka hanya ada 2 pilihan : hidup atau mati . . . :o
Sambil tubuhku bergetar ketakutan, Pero langsung menarik tangan dan mengangakat tubuhku keatas perahu . . Gue hanya bisa terdiam dengan tubuh kaku karena kedinginan. Karena gue piker gue lagi bermimpi , . .
Pero langsung berusaha menenangkan aku sambil dia mendayung perahu menuju pulang . .
Kemudian kami tiba di bawah jembatan, yang merupakan pangkalan dari semua perahu dan disitulah kami berhenti dan jalan kaki pulang kerumah , , ,
Namun, sebelum gue ninggalin perahu gue berkata pada diri gue sendiri: "Kenapa kok tadi bukan talinya dulu yang dicopot baru angkat alat pemberat, ahh sungguh bodoh diriku ini." :o
Namun Pero jawab: "Sudahlah, yang penting sekarang kamu masih hidup dan anggap itu buat pengalaman aja . . ."
Itulah pengalaman konyol dalam hidup gue dan semua kejadian diatas membuatku selalu trauma dengan sungai,pantai, apalagi tsunami !! Karena penyesalan dalam hidup ini tidak akan datang untuk kedua kalinya, bagi mereka yang bener2 menyesalinya.
end –
BERLANGGANAN VIA E-MAIL
Senin, 10 Agustus 2009
Kejadian konyol saat memancing
KIRIMAN DARI : Agung (agoeng_cutez@yahoo.com)
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
Komentar :
Posting Komentar