Semua orang pasti pernah melewati masa-masa remaja, baik laki-laki maupun perempuan. Dan masa remaja adalah hal yang tak pernah kita lupakan,karena banyak kisah yang kita lalui baik itu sedih , lucu , asmara , atau kisah konyol dalam hidup.
Dan disini saya mau cerita sedikit pengalaman mengenai masa lalu gue waktu SMA. Judul ini saya ambil karena isi dari cerita ini adalah bahwa persahabatan itu lebih abadi dari pada cinta yang bukan cinta sejati,kalau orang bilang cinta monyet . . .
-begin-
Pada waktu masih duduk di bangku kelas 2 SMA, aku mengenal seorang teman terbaik yang pernah ku kenal. Namanya Reyno. Bagi gue Reyno orangnya pintar dan menjadi bintang kelas saat masih kelas 1 SMA. Itu dulu sedangkan sekarang, dia lebih focus dengan kegiatan olahraga basket, sehingga membuat pergaulannya lebih matang terutama pergaulan dengan cewek-cewek sekolahan.
Walaupun sibuk dengan berbagai aktivitasnya. Reyno tetep temen terbaik ku dan dia sering curhat mengenai masalah keluarga, cinta, bahkan kalau dia gak punya uang,Reyno sering pinjam uang aku
Adapun diri gue, hanyalah laki-laki biasa di kelas. Yang terkenal dengan raja tidur (sering tiduran di kelas) atau kalau temen panggil gue Co-Mel (Cocot Melar). Semua itu adalah hal biasa dalam hidup gue,karena semuanya gue lakuin dengan enjoy . . .
Pada hari sabtu seperti biasa, di sekolah diadakan rapat sebelum pulang. Rapat ini untuk persiapan menghadapi hari Kemerdekaan 17 Agustus dan kebetulan gue jadi salah satu panitia disana. Pada minggu kedua rapat ini sungguh membosankan dan membuat aku pusingg alias gak bisa tidur siang , namun pada minggu ketiga (seminggu sebelum pelaksanaan) ada seorang cewek yang selalu membuat pandangan ini terpana olehnya, sehingga rasa jenuh dan bosan hilang ketika cewek tadi selalu ada. Gue tanya ma temen-temen gue
“ Uitss,cewek tuh sapa? Kaiaknya panitia baru disini ?”
Azaz jawab : “Dia juga sekolah sini, cuma beberapa minggu lalu ikut lomba kesenian di tinggkat kabupaten.”
Sehingga dalam pikiran gue , yang terpikir cuma cewek tadi, karena rasa penasaran gue makin hari makin menjadi-jadi. Langsung aja gue PDKT sama tuh cewek :
Gue: “Haii, leh kenalan gak nih ?” (dengan nada polos dan PD)
Cewek: Apa ?!
Dalam benak gue nih cewek kok jutex banget . . tapi gue terus berusaha ngambil hatinya dulu . .
Gue: "Nama kamu siapa?"
Cewex: "Nama-ku Dewi
Hanya sampai situ perkenalanku sama si Dewi, soalnya gue waktu itu disuruh beli Aqua oleh Pak Rahmat (Guru BP gue) . . . Sebenernya ada rasa kecewa juga, karena belum sempat bicara banyak dengan si dia.
Kemudian pada hari esoknya, senin. Ada kegiatan apel dari sekolah (yang paling gue benci). Sambil menggunakan topi + dasi. Tubuhku berdiri tegap menghadap bendera . . .
.. fuih, capek juga apelnya . Ingat dengan hari kemaren maka aku mengingat juga si Dewi yang waktu itu gue ajak kenalan belum tuntas. Pertama gue niatkan untuk bertemu dengan si dia habis istirahat , tapi malah ada kasus . . lagi-lagi kasuss. Kasusnya adalah operasi jaringan yang biasanya menghukum anak-anak yang ketahuan bawa rokok ke sekolahan, VCD Porn, alat judi, de el-el. Dan gue masuk ke kategori yang pertama, bawa rokok ke sekolahan. Hari itu bener-bener hari apes gue karena ingin ketemuan sama si Dewi malah kena razia dari sekolahan. Hukumannya seperti yang dulu yaitu hormat bendera selama 20 menit dibawah terik matahari yang panas + bersiin kamar mandi yang baunya gak karuan . . .
Akhirnya niatku buat ketemuan sama si Dewi terkabulkan, yaitu pada waktu pulang sekolah yang kebetulan sama-sama naik motor. Gue ikutin dari belakang . . .
Dewi emang cewek yang perfect buat aku, karena selain cantix dia juga pintar bermain musik makanya gue tergila-gila sama tuh cewex . Langsung aja gue samperin si Dewi yang lagi sendirian naik motor . .
Gue: “HAii dewi sendirian aja nih ??”
Dewi: “Iya, hla kamu kok bisa ikutin aku ??” (bertanya dengan nada terheran)
Gue jawab aja: "Emang sengaja gue ikutin dari sekolah tadi, soalnya kemaren kita kenalan belum tuntas . . eheheh" (sambil merengess)
Dewi: “Kenalan apa ??”
Gue: “Gue kan belum tahu rumahmu ?”
Dewi: “Kalau mau maen ke rumah datang aja ke alamat bla … bla… bla… Udahan dulu ya …?” (sambil nge-gas motor)
Gue: “Oke siapp !!”
Dalam hati gue bertanya-tanya, tuh cewek ternyata baik juga alias gak jutek, perasaan ini yang membuatku semakin cinta sama dia
Pada hari berikutnya,misi pengejaran cintapun dimulai. Aku bangun pagi langsung mandi, ganti pakaian dan langsung get-out dari rumah naik motor . . .
Jantungpun berdebar-debar saat ingin pergi menemui Dewi, karena emang gue lagi fall in love sama si dia
Tidak begitu jauh dari rumah gue, akhirnya sampai didepan rumah Dewi. Tapi . . . . . .
Dari kejauhan terlihat ada seorang cowox lagi duduk di teras rumah, perkiraan gue cowox itu lagi nunggu Dewi juga. Setelah lebih dekat lagi gak nyangka, cowok itu adalah temen gue si Reyno . . Dengan wajah polos gue pura-pura gak tahu kalau sebenernya gue juga ingin nunggu si Dewi. Sambil memasang wajah tersenyum, gue nyapa si Reyno dengan klakson motor gue, “Tiitt” . . . .
Tanpa piker panjang, gue jalan terus sambil menahan rasa kecewa dan sakit hati . . .
Setiba di sekolah, hanya rasa gelisah dan kecewa yang selalu kupikirkan kayak gak ada semangat hidup karena cewek impian gue sudah diambil oleh orang lain . . .
Keadaan semakin memanas saat Reyno berjalan berduan dengan si Dewi di kantin sekolah waktu istirahat . . . Gue bingung dan gelisah ntah apa yang harus gue lakuin. Satu sisi gue mikir kalau Reyno adalah sahabat baik dalam hidup gue tapi satu sisi aku juga suka sama si Dewi . . .
Karena terdorong oleh bujukan setan dan nafsu gue, akhirnya Reyno gue samparin dan dengan memberanikan diri,
Gue: “Eh loe biasa aja donk . . !” (Sambil mendorong tubuh Reyno kebelakang)
Reyno: “Maksud loh apa ??” (Nada menggertak)
Gue: “Udah deh . . loe pergi aja sekarang dan tinggalin Dewi disini!”
Reyno: Oh . . loh suka sama si Dewi ?” Tapi sayang Dewi gak suka sama loe, ngerti !!
Kata-kata ini yang membuat aku bener-bener marah dan akhirnya gue jotos tuh muka Reyno, pertengkaranpun mulai terjadi. Dan anak-anak lain pada rame ngumpul liatin pertengkaran gue dengan si Reyno . .
Dewi hanya bisa bilang . . . Eh udah , udahh , jangan bertengkar . . !!
Lalu tibalah seorang guru Pak Namnung yang segera melerai pertengkaran gue dengan si Reyno
Urusan kami berdua diselesaikan di kantor pada saat anak-anak yang lain udah pada pulang . . .
Ringkas cerita: Setelah itu kami berdua tidak pernah kontak selama 3 hari,gue dan Reyno yang dulu temenen akrab tapi sekarang malah menjadi musuh.
Dan pada suatu hari, saat pulang sekolah. Temen gue si Azaz dan Cs-nya nyamperin gue dan mencoba membujuk untuk saling damai dengan Reyno. Aku hanya bilang, “Tidak !!! dan tak kan pernah terjadi.” Itulah rasa egois dalam hidup gue . . .
Pada malam harinya, saat aku terbaring di sofa sambil memikirkan perbuatan yang selama ini kulakukan. Aku hanya terdiam dan diam tanpa kata lalu ada bunyi SMS masuk yang pada saat itu sekitar jam 10 malem . . .
Ternyata yang SMS adalah si Dewi, maka langsung aja gue baca dan pahami tapi isinya cuma ajakan damai dengan Reyno . . . gue bosan dengan kata-kata itu, namun hidayah membuka pintu hati-ku saat Dewi menuliskan kata-kata : “Bahwa hidup ini akan terasa indah saat persahabatan selalu ada.”
Gue pahami SMS itu terus menerus dan setelah gue pikir , emang gue selama ini merasa egois dan tak pernah mementingkan arti sahabat itulah kata-kata yang tak pernah ku lupain dalam hidup gue . . .
Pada keesokan harinya, sambil menundukan kepala gue duduk di kelas dan menunggu kedatangan Reyno sedangkan temen-temenku lain hanya terdiam menatap wajahku.
Saat Reyno datang aku langsung mendekatinya dan minta maaf atas segala kesalahan dan kebodohan aku. Tapi Reyno malah tertawa saat dia mendengar kata-kataku dan dia memeluk ku dan mengatakan kita adalah sahabat untuk selamanya . . .
Dan pada saat itu satu kelas sebagian ada yang menangis (terutama yang cewex) dan hanya terdiam. Kebetulan Dewi ada didepan pintu kelasku dan dia tersenyum menatap kami berdua berpelukan . . .
Sambil mengusap air mataku, aku bertanya pada Reyno : “Itu Dewi menunggu-mu.”
Reyno menjawab. Dia sekarang bukan milik-ku dan juga bukan milik-mu . . .
Friendship forever . . . .
Kiriman dari : Reyno (cover_boys13@yahoo.com)
Komentar :
Posting Komentar