Kiriman dari : Agung (SMA N 1 Magelang)
Untuk flora bidadari berselendang ungu
di sebuah sore duduk pinggir redup mentari
terbata-bata anak bajang mengeliat memuntahkan kata-kata manis
dari udara terkirim lembaran-lembaran bertuliskan huruf palawa yang enggan ia baca
menangis merindukan bidadri berselendang ungu kembali berpijak di bumi nan limpah loh jenawi
maraung-raung sehingga petir menyambar sekeras gunung memuntahkan lahar panas
teratap dosa dan luka selalu tarpanjat dari iblis di dalam neraka
memikul segunung-gunung tanggung jawab akan keindahan bumi
asa menangis tanpa air mata
jiwa terobek-robek tanpa bekas
teriris kulit ari bagai tersiram setetes cuka
meski aku di jadikan pilihan terakhir bagi mu dunia aku mau
bidadari hanya menatap tanpa raut wajah terlihat
namun aku sadar bahwa ia enggan menginjak kembali ke bumi ini
ia gundah hingga kacau meradang
teriring kata, selamat jalan. dirimu selalu ada dan tetap membekas di hati ku meski kau telah enggan datang lagi kembali
BERLANGGANAN VIA E-MAIL
Kamis, 03 September 2009
KETIKA BIDADARI ENGGAN TURUN LAGI KE BUMI
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
Komentar :
Posting Komentar